PROSES HATCHERY

HASIL OBSERVASI TEKS PROSEDUR TENTANG 

PROSES HATCHERY / PENETASAN

1. Pernyataan Umum

   Penetasan merupakan proses perkembangan embrio di dalam sel telur sampai menetas. Proses penetasan meliputi pengolahan telur tetas, pengaturan suhu dan kelembapan di setter dan hatcher, dan pengangkatan DOC. Faktor - faktor seperti suhu, kelembapan, sirkulasi udara, dan sanitasi mempengaruhi hasil penetasan.

   Telur tetas merupakan telur vertil / telur yang mempunyai embrio, merupakan keturunan terakhir dari ayam / final stock. Sebelum final stock ada great grand parent ( bibit buyut untuk menghasilkan bibit nenek ), grand parent ( bibit nenek untuk menghasilkan bibit induk ), parent stock ( ayam untuk menghasilkan final stock ), dan terakhir final stock ( ayam yang di pelihara untuk menghasilkan telur ). Penetasan juga ada beberapa jenis, yaitu ada ayam kampung dan ayam broiler. Di sini kita akan fokus pada proses hatchery ayam broiler.

   Tujuan usaha penetasan dengan mesin tetas adalah untuk mendapatkan bibit unggas dengan presentase tetas yang tinggi dan berkualitas.

2. Alat dan Bahan

 1. Egg tray setter 

  Tempat menyimpan telur selama proses pengangkutan dari satu tempat ke tempat lain.

 2. Mesin setter 

  Pengeram telur ayam yang digunakan untuk memanaskan dan memutar.

 3. Termometer 

  Untuk mengukur suhu di mesin setter dan mesin hatcher 

 4. Mesin hatcher 

  Berfungsi untuk menetaskan telur selama 3 hari, yaitu mulai umur 18 - 21 hari.

 5. Lampu Pijar ( halogen ) 

  Untuk meneropong telur, di sini akan terlihat mana yang fertile ( mempunyai embrio ), dan mana yang infertile ( tidak mempunyai embrio ).

 6. Keramba

  Untuk menyimpan telur yang telah menetas.

 7. Box untuk produksi 

  Box ini digunakan untuk tempat menyimpan DOC selama di pasarkan.

3. Langkah - langkah 

1. Pertama lakukan lah seleksi pada telur, di sini kita harus memisahkan telur yang tidak layak seperti  

 cangkang yang sudah retak, pecah atau tidak normal, sedangkan telur yang layak kita simpan di egg tray.

2. Masukan telur - telur ke cooling room untuk sementara dan atur suhu yaitu 18° - 21°C.

3. Setelah itu keluarkan telur dari cooling room dan masukan ke dalam mesin setter, di sini telur kita inkubasi 

 selama 1 - 18 hari dan jangan lupa atur suhu nya yaitu 98,0 - 100,0°F dan kelembapan 80 - 85%.

4. Selesai inkubasi selama 18 hari, selanjutnya telur kita pindahkan ke mesin hatcher dan telur di simpan

 dalam keramba, di sini gunakan lah lampu pijar untuk melihat mana telur yang fertile dan infertile. Untuk 

 telur infertile bisa kita pisahkan karena tidak akan menetas.

5. Untuk telur fertile kita masukan ke dalam mesin hatcher. Dari umur 18 - 21 hari biarkan telur di mesin 

 hatcher dan atur suhu yaitu 96,0 / 99,0°F dan kelembapan 80 - 90%.

6. Setelah telur menetas dan menjadi DOC maka lakukan pull chick. Disini kita seleksi terlebih dahulu DOC

 nya sesuai dengan kualitas dan berat nya, dilakukan sesuai aturan SNI ( Standart Nasional Indonesia ), 

 untuk kualitas A 49 gram / ekor. DOC yang berkualitas jelek wajib kita pisahkan. 

7. Dilanjutkan dengan memasukan DOC ke dalam box dengan jumlah 1 box nya 102 ekor. 2 ekor sebagai 

 extra / cadangan jika ada yang mati. Setelah selesai baru bisa kita pasarkan pada para petani / peternak.

4. Penegasan Ulang

   Saya harap dengan prosedur yang sudah saya paparkan ini dapat membantu anda sekalian untuk melakukan penetasan pada ayam broiler.

KELOMPOK 2

1. Syifa Mira Sutianah

2. Fasyha Septriawan

3. Gistan. I

4. M. Isman

5. M. Zamal