ANALISIS CERPEN ( KARYA SISWA )

ANALISIS CERPEN ( RAHMA FAHIRA XI APAT 2 )

1. Judul Cerpen: Dilema Nara 

2. Pengarang : Alya Khalisah  

3. Sinopsis :  

Cerpen ini menceritakan tentang Nara, seorang gadis yang hidup dalam tekanan karena latar belakang keluarganya. Ia adalah anak dari istri kedua, yang membuatnya dicemooh oleh masyarakat dan dibenci oleh istri pertama ayahnya serta anaknya, Nina. Nara hidup dalam dilema, dihantui rasa bersalah dan depresi. Setelah bertahun-tahun menjalani penderitaan, ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya demi menemukan kedamaian yang selama ini ia cari.  

4. Struktur Cerpen :  

      1) Pengenalan :  

        Nama Tokoh :  

     1. Nara: Pemurung, sensitif, rapuh. Tokoh utama yang mengalami tekanan mental akibat status keluarganya.  

    2. Ibu Nara : Penuh kasih sayang, tabah, tetapi lemah menghadapi konflik sosial.  

     3. Ayah Nara : Egois, tidak bertanggung jawab, menjadi penyebab konflik keluarga.  

     4. Nina : Dendam, marah, agresif, menjadi antagonis dalam cerita.  

     5. Istri Pertama Ayah Nara : Kecewa, terluka, tidak memaafkan pengkhianatan.  

   2) Pengungkapan Peristiwa :  

     Nara menjalani kehidupan yang berat karena keluarganya tidak diterima masyarakat. Ayahnya menikahi ibu Nara tanpa sepengetahuan istri pertamanya, yang adalah sahabat dekat ibunya. Konflik ini membuat Nara dan keluarganya menjadi sasaran cemoohan dan teror.  

   3) Menuju Konflik :  

     Nina, anak dari istri pertama ayahnya, membenci Nara dan terang-terangan menyuruhnya lenyap. Kebencian Nina membuat Nara semakin depresi. Nara juga merasa bahwa ibunya hanya bisa melarikan diri dari masalah dengan berencana pindah rumah.  

   4) Puncak Konflik :  

     Dalam kondisi putus asa, Nara memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Ia merasa bahwa kematiannya adalah solusi untuk menghentikan penderitaan keluarganya dan kebencian orang-orang di sekitarnya.  

   5) Penyelesaian :  

     Nara mengakhiri hidupnya. Ia merasa bebas dari semua rasa sakit yang selama ini ia alami. Dalam imajinasinya, ia tersenyum bahagia, merasa damai, dan hidup dalam keabadian.  

   6) Pesan Moral :  

     Konflik keluarga yang tidak diselesaikan dengan baik dapat merusak kehidupan dan psikologis anak-anak. Dan jangan pernah meremehkan atau mengabaikan masalah mental seseorang. Serta Kebencian hanya akan membawa kehancuran bagi diri sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu, pentingnya kasih sayang dan dukungan bagi orang yang sedang terpuruk secara emosional.