You need to enable javaScript to run this app.

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI PENJILIDAN BUKU TULIS

  • Jum'at, 23 Februari 2024
  • Administrator
PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI PENJILIDAN BUKU TULIS

Oleh :  Rian Perdana Saputra

SMK Negeri 1 Kuningan

A. Pendahuluan

  1. Situasi

Masalah yang menjadi latar belakang praktek baik ini adalah (1) cara mengajar guru dikelas masih monoton; (2) kurangnya memotivasi perserta didik didalam  belajar; (3) guru kurang memanfaatkan media pembelajaran yang ada; (4) kurangnya pemahaman guru mengenai model-model  pembelajaran inovatif; (5) peserta didik tidak memperhatikan guru saat pembelajaran; (6) peserta didik sulit fokus saat pembelajaran terlihat pada saat pandangan mata melihat kearah lain; (7) kurangnya semangat peserta didik saat proses pembelajaran. (penjelasan pjbl

Berdasarkan permasalahan di atas, penulis sudah melakukan eksplorasi penyebab masalah melalui google cendekia dan wawancara, dan disimpulkan bahwa akar penyebab masalahnya adalah (1) motivasi belajar perserta didik masih rendah; (2) guru kurang memahami dan mengingat langkah - langkah pembelajaran sesuai sintak yang ada; (3) kurangnya pemahaman guru mengenai model- model pembelajaran inovatif; (4) guru belum mengotimalkan aplikasi pembelajaran yang mendukung kegiatan belajar mengajar; (5) guru merasa ribet ketika harus menyediakan alat dan bahan jika diperlukan dalam melakukan kegiatan dengan menggunakan media.

Dari akar penyebab masalah tersebut, penulis mencoba menemukan alternatif solusi yaitu, mencoba menerapkan model Project Based Learning yang dikombinasikan dengan media Power Point, vidio dan demonstrasi.

Praktek ini penting untuk dibagian karena dapat menimbulkan dampak yang sangat besar dan luar biasa dalam proses pembelajaran yaitu (1) model pembelajaran lebih bervariasi sehingga dapat meningkatkan semangat belajar siswa; (2) media dan alat/bahan pembelajaran lebih inovatif dan  tidak monoton sehingga perhatian perserta didik tidak bosan ( media pembelajaran slide ppt, vidio materi pembelajaran serta demonstrasi); (3) pembelajaran lebih berpusat pada perserta didik; (4) guru berperan sebagai fasilitator, tercapainya tujuan pembelajaran sesuai dengan yang  direncanakan, dan pembelajaran lebih menarik.

Peran dan tanggung jawab penulis dalam praktek  pembelajaran ini yaitu  penulis sebagai guru atau fasilitator yang memiliki tanggung jawab dalam menciptakan proses pembelajaran yang inovatif, variatif dan menarik dengan cara memilih dan memanfaatkan model dan media belajar yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan tujuan.

  1. Tantangan

Beberapa hal yang menjadi tantangan untuk meningkatan motivasi belajar dalam  praktik baik ini diantaranya adalah sebagai berikut lingkungan belajar yang kurang kondusif, orang tua belum memberikan dukungan dalam pembelajaran, guru belum memaksimalkan model pembelajaran yang inovatif, sarana prasarana yang kurang memadai untuk kegiatan praktik.

B.  Pembahasan

  1. Aksi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa rendah
disebabkan oleh faktor internal dan eksternal siswa. Faktor internal siswa meliputi kejenuhan, minat belajar, kesehatan fisik dan mental. Sedangkan faktor eksternal siswa adalah keadaan keluarga, lingkungan di rumah, dan sarana prasarana. Solusinya selama orang tua harus memberikan pendampingan dalam mengawasi masalah belajar anak, memberikan dukungan untuk belajar dengan baik, serta guru harus bisa menciptakan pembelajaran yang menarik dengan memanfaatkan media dan metode dan model belajar yang tepat

Penerapan model PjBL dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menentukan pertanyaan mendasar

  • Guru memberi penugasan mencari materi tentang peralatan dan mesin purna cetak dengan alat atau mesin potong kertas, jahit kawat, dan mesin lipat di internet
  • Peserta didik mengamati demonstrasi yang dilakukan guru tentang  peralatan dan mesin purna cetak dengan alat atau mesin potong kertas, jahit kawat, dan mesin lipat

2. Mendesain Perencanaan Projek

     Guru menjelaskan projek yang akan dibuat yaitu berupa buku tulis

3.  Menyusun Jadwal

Guru dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal projek yang meliputi:

  • Mengatur timeline untuk menyelesaikan projek
  • Menetukan deadline penyelesaian projek

4. Memonitor peserta didik dan kemajuan projek

Guru bertanggung jawab memonitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan projek. Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap kegiatan, menanyakan tingkat pemahaman peserta didik dan berperan menjadi mentor, menyiapkan rubrik untuk merekam aktivitas peserta didik.

5. Menguji Hasil

  • Peserta didik mengumpulkan hasil projek buku tulis
  • Guru melakukan penilaian untuk mengukur ketercapaian standar, mengevaluasi kemajuan belajar peserta didik, memberi umpan balik terhadap tingkat pemahaman peserta didik.

6. Mengevaluasi Pengalaman

  • Peserta didik mempresentasikan hasil karya pembuatan projek buku tulis didepan secara bergantian
  • Guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil projek yang telah dijalankan
  1. Refleksi
  • Penerapan model pembelajaran Project Based Learning pada Mata Pelajaran Penyelesaian Grafika di kelas XI PG dapat dikatakan efektif. Hal ini tergambar pada respon peserta didik yang antusias dalam diskusi kelompok. Selain itu peserta didik juga termotivasi untuk mengerjakan tes pengetahuan karena menggunakan aplikasi google form tanpa harus menulis dikertas. Untuk penilaian pengetahuan seluruh peserta didik telah mencapai KKM.
  • Faktor yang menjadikan motivasi peserta didik meningkat pada
    penerapan strategi ini adalah terlibatnya peserta didik secara penuh pada saat pembelajaran dan pembelajaran dilakukan dengan interaktif.
  • Pembelajaran yang didapatkan dari keseluruhan proses penerapan strategi ini adalah tidak hanya peserta didik saja yang dituntut untuk terus belajar, tetapi justru gurulah yang seharusnya lebih banyak belajar khususnya belajar dari lingkungan atau peserta didik sendiri, dengan mengetahui permasalahan dan akar permasalahan belajar peserta didik, maka strategi yang diterapkan akan berhasil dalam memberikan yang terbaik bagi peserta didik.

Faktor Keberhasilan pembelajaran ni adalah secara garis besar kegiatan aksi ini berhasil, Adapun faktornya penyebabnya adalah :

  1. Perencanaan yang teratur
  2. Perangkat pembelajaran yang lengkap
  3. Fasilitas yang ada di sekolah
  4. Dukungan dari rekan-rekan guru dan Kepala Sekolah
  5. Kerjasama yang baik ditunjukan oleh peserta didik.
Bagikan artikel ini:
Drs. Lili Ramli, M.Kom

- Kepala Sekolah -

Assalammualaikum.Wr.Wb Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah, dan karunia-Nya serta segala kebaikan yg telah diberikan sehingga…

Berlangganan
Banner