PENGARUH TATAKRAMA BAHASA SUNDA DALAM KEHIDUPAN BERBAHASA SISWA SEKOLAH MENENGAH DI TATAR SUNDA
Manusia sebagai makhluk sosial yang senantiasa memerlukan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhannya tersebut, manusia melakukan komunikasi dengan sesama. Melalui komunikasi, manusia bisa menyampaikan ide, gagasan, dan keinginan. Namun dalam hal komunikasi ini, kadang-kadang ada beberapa orang yang kurang memperhatikan etika berbahasa.
Kadang banyak orang menggunakan lidahnya secara bebas tanpa didasari oleh pertimbangan-pertimbangan moral, nilai, maupun agama. Akibatnya, lahirlah berbagai pertentangan dan perselisihan di masayarakat. Berbicara tidak santun dapat melahirkan kesenangan komunikasi, sehingga menimbulkan situasi yang buruk dalam berbagai lingkungan, baik keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Seringkali ucapan para remaja dalam berkomunikasi sehari-hari menggunakan bahasa yang tidak santun, tidak terkecuali dengan para siswa sekolah menengah yang pada kegiatan pembelajaran tentu selalu dihadapkan dengan penguatan pembelajaran karakter, salah satunya penggunaan bahasa. Namun pada kenyataannya masih banyak siswa, baik ditingkat sekolah dasar maupun menengah kurang bisa mengaplikasikan tatakrama bahasa. Hal ini perlu diperhatikan oleh pihak sekolah yang merupakan instansi resmi sebagai sumber ilmu dan penyalur ilmu pengetahuan dan juga pihak keluarga yang serta merta selalu mendampingi siswa di luar jam sekolah.
Bahasa Sunda sebagai bahasa ibu masyarakat Sunda, mempunyai tatakrama atau ragam bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan dengan siapa kita berbicara. Hal ini bertujuan untuk saling menghormati dan menghargai antar sesama. Jika tatakrama bahasa/ragam bahasa hormat ini bisa diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari oleh para siswa sebagai generasi penerus bangsa, maka pertentangan atau perselisihan di masyarakat akan berkurang.
Tatakrama bahasa Sunda ini meliputi: 1) bahasa hormat untuk dirinya sendiri, baik berbicara dengan sesama, seusia, maupun dengan usianya yang masih dibawah dirinya. misalnya pun adi, pun bapa, pun lanceuk, pun biang, wangsul, dongkap, mésér, hoyong, neda, mondok, nguping mios, dll; 2) bahasa hormat untuk orang lain, misalnya tuang rai, tuang rama, tuang ibu, tuang éyang , mulih, candak, angkat, kulem, sumping, ngadangu, dll; 3) bahasa loma untuk sesama yang sudah akrab atau orang yang seusia dan dalam situasi yang santai/loma/akrab, misalnya balik, dahar, datang, saré, indit, dll; 4) bahasa kasa atau bahasa kasar sekali, yaitu bahasa yang dipakai untuk menyampaikan rasa marah, ketika bertengar, mengolok-olok, atau bahasa untuk hewan, misalnya aing, sia, kokod, hulu, nyatu, mantog, dll.
Jika tatakrama bahasa Sunda ini bisa disampaikan oleh guru di sekolah dan orang tua di rumah, serta diaplikasikan oleh setiap penutur bahasa, maka akan tercipta masyarakat yang
berperilaku santun. Hali ini bisa terlihat misalnya di lingkungan sekolah, sikap siswa saat bertemu dengan guru selalu bersalaman dan mencium tangan guru dan di lingkungan keluarga dapat dirasakan dari sikap anak kepada orang tuanya dengan bertutur kata sopan/santun dan tidak membentak.
Santun berbahasa artinya akhlak menggunakan bahasa dalam kehidupan sehari-hari atau dalam pergaulan bersama dengan teman sebaya, kakak, orang tua, guru, pejabat dan santun berbahasa sangat berkaitan erat dengan rasa berbahasa. Bahasa merupakan cerminan bangsa. Sebagai generasi muda, hendaklah para siswa menjunjung tinggi bahasa santun dan asas saling menghormati dan menghargai antar sesama agar terwujud bangsa yang berbudaya dan beradab.
Bahasa sebagai media komunikasi. Hendaklah kita berkomunikasi dengan baik untuk menyampaikan segala maksud dan tujuan. Namun janganlah lupa bahwa perkataan merupakan cerminan dari sikap. Menurut Gymnastiar (2002:10) dalam berkomunikasi tutur kata manusia dikelompokkan ke dalam empat jenis. Pertama ada orang yang berkualitas tinggi, cirinya kalau dia berbicara, isinya sarat dengan hikmah, ide, gagasan, sosusi, ilmu, zikir dan sebagainya. Kedua, orang biasa-biasa saja, cirinya selalu sibuk menceritakan peristiwa. Ketiga, orang rendahan cirinya kalau berbicara isinya hanya mengeluh, mencela atau menghina. Keempat, orang yang dangkal, cirinya menyebut-nyebut kehebatan dirinya.
Dari tuturan di atas, kita mau memilih kualitas berbicara yang mana? Keputusannya ada di diri kita masing-masing.
Oleh : Dyna Islami, S.Pd.
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
GENERASI PANCAWALUYA MENANAM POHON
???? Generasi Pancawaluya SMKN 1 Kuningan Tanam Pohon untuk Masa Depan Hijau Kuningan, 13 Oktober 2025 — Dalam semangat mewujudkan lingkungan yang lestari dan mendukung g
MBG HARI PERTAMA
???? SMKN 1 Kuningan Gelar Kegiatan Makan Bergizi Gratis untuk Siswa Kuningan, [ Rabu, 1 Oktober 2025 ] – Dalam upaya meningkatkan kesadaran pentingnya gizi seimbang bagi
KOORDINATOR ( NAM ) TERPILIH SMK NEGERI 1 KUNINGAN
Acara Terpilihnya Koordinator Normatif Adaptif dan Muatan Lokal SMK Negeri 1 Kuningan Kuningan, 20 Mei 2025 – SMK Negeri 1 Kuningan resmi menetapkan Ibu Hj. Ade Ana Diana
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1446 H/ 2025
**Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 H** Seluruh civitas SMK Negeri 1 Kuningan, Mengucapkan Mari kita sambut kemenangan dengan hati yang suci dan penu
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1446 H/ 2025
**Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 H** Seluruh civitas SMK Negeri 1 Kuningan, Mengucapkan Mari kita sambut kemenangan dengan hati yang suci dan penu
KEGIATAN ZAKAT DAN PENUTUPAN SMART TREN 2025
Pada kegiatan penutupan Smart Tren Ramadan SMK Negeri 1 Kuningan, acara ini diawali dengan sambutan dari pihak sekolah dan pengurus acara. Selama bulan Ramadan, program Smart Tren telah
KEGIATAN SMART TREN RAMADAN 2025
**Berita Kegiatan Smart Tren Ramadan SMKN 1 Kuningan** Kuningan, 17 Maret 2025 – Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan, SMKN 1 Kuningan menggelar kegiatan *Smart Tren
UPACARA BENDERA 10 FEB 2025
Pada hari Senin, 10 Februari 2025, SMKN 1 Kuningan melaksanakan upacara bendera di halaman sekolah. Upacara ini dimulai dengan lagu Indonesia Raya, diikuti dengan pengibaran bendera mer
PEMBAGIAN IJAZAH ALUMNI KERUMAH-RUMAH
SMK NEGERI 1 KUNINGAN MENGADAKAN PEMBAGIAN IJAZAH KERUMAH RUMAH ALUMNI SMK NEGERI 1 KUNINGAN
PENGAMBILAN PITA EKSTRAKURIKULER 2025
Kegiatan pengambilan pita seluruh ekstrakurikuler SMk negeri 1 kuningan.

